Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BPS Catat Inflasi April 0,09 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 02 Mei 2017, 16:33 WIB
rmol news logo Inflasi pada April 2017 tercatat sebesar 0,09 persen. Sementara, untuk inflasi tahun kalender tercatat 1,28 persen dan secara year on year (YoY) sebesar 4,17 persen.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terjadi inflasi di 53 kota, sedangkan 29 kota lainnya mengalami deflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen.

"Sedangkan inflasi terendah di Cilacap sebesar 0,01 persen. Untuk deflasi terendah terjadi di Singaraja 1,08 persen dan terendah di Jakarta serta Manado sebesar 0,02 persen," jelas Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Sutomo, Jakarta (Selasa, 2/5).

Angka inflasi April disebut cukup rendah. Kondisi tersebut ditopang dengan adanya deflasi pada kelompok pengeluaran pada bahan makanan yang sebesar 1,13 persen.

"Ada beberapa komoditas yang mengalami deflasi yakni penurunan harga cabai merah dan rawit, sehingga memberi andil deflasi 0,09 persen. Bawang merah juga mengalami deflasi 0,08 persen dan beras mengalami deflasi 0,02 persen. Sedangkan untuk daging sapi, ikan, telur ayam ras, dan minyak goreng mengalami deflasi sebesar 0,01 persen," ujarnya.

Untuk inflasi tertinggi terdapat di kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yaitu sebesar 0,93 persen. Untungnya, kondisi tersebut bisa dinetralisir oleh deflasi bahan makanan.

"Andil inflasi dari kelompok di atas yaitu dari penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga," beber Suhariyanto.

Kemudian sektor sandang mengalami inflasi 0,49 persen dan terjadi kenaikan harga pada perhiasan dan emas. Di sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.

"Terjadi kenaikan pada tarif angkutan udara 0,02 persen, terjadi kenaikan di 31 kota IHK. Sedangkan untuk bensin dan tarif pulsa ponsel naik 0,01 persen," kata Suhariyanto.

Ke depan, BPS mengingatkan agar pemerintah memperhatikan beberapa komoditas yang masih menjadi penyumbang angka inflasi cukup tinggi.

"Misalnya untuk bawang putih andilnya 0,03 persen. Daging ayam ras dan tomat masih inflasi juga 0,02 persen, dan jeruk 0,01 persen. Tren kenaikan itu harus diwaspadai, tapi secara general harga bahan makanan sangat terkendali," demikian Suhariyanto. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA