Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Susi Air Bantah Helikopter Mendarat Darurat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 10 Oktober 2016, 16:18 WIB
rmol news logo PT Susi Air membantah jika helikopter yang ditumpangi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sempat melakukan pendaratan darurat.

Pihak Susi Air memastikan bahwa helikopter jenis Grand Agusta Grand A 109S yang ditumpangi Menteri Susi tidak mengalami kerusakan mesin, melainkan hanya melakukan divert (pengalihan) atau mendarat bukan di bandara tujuan.

Business Commercial and Legal Manager PT Susi Air Irvino Samuel Moniaga mengatakan, keputusan untuk melakukan divert diambil karena cuara di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta sedang tidak kondusif. Sehingga diambil keputusan untuk melakukan pendaratan divert di Temanggung, Jawa Tengah.

Keputusan ini diambil karena Menteri Susi akan menghadiri acara Symposium on Fisheries Crime di Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta. Sehingga tidak mungkin kembali ke landasan awal bekerangkatan di Karimun Jawa.

"Dilakukan penerbangan saat cuaca hujan sedang lebat sedang terjadi ketika terbang untuk arah Yogya. Seharusnya pesawat itu lebih kurang mendarat 1 jam setelah take off, karena cuaca tidak memungkinkan landing di Temanggung," katanya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (10/10).

Dia menambahkan, ‎tidak ada masalah terhadap pesawat dengan dua mesin tersebut. Sehingga pemberitaan yang mengatakan helikopter Susi Air melakukan emergency landing sangat merugikan mereka.

"Tidak ada masalah di pesawat. Pemberitaan yang mengatakan melakukan emergency landing itu identik dengan kerusakan mesin dan gangguan," paparnya.

Dijelaskannya, saat penerbangan di atas Helikopter terdapat lima orang termasuk Menteri Susi bersama keluarga dan asistennya. Sebelum mengambil keputusan, pilot telah melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan penumpang.

‎"Keputusan diambil secara internal diskusi dengan penumpang, Ibu Susi dan keputusannya adalah untuk mencari lapangan terbuka agar dapat menghadiri acara simposium," tutupnya.

‎Untuk diketahui, cuaca di Yogyakarta pada Minggu (9/10) tengah mengalami hujan ringan dengan suhu 23-32 derajat. Sedangkan tinjauan citra satelit awan poteni pertumbuhan awan hujan dominan di barat dan selatan Yogyakarta dengan kecepatan angin 5-15 km/jam.

‎Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggunakan helikopter untuk menuju Yogyakarta. Namun karena cuaca buruk terpaksa mendarat di Lapangan Banyuurip Temanggung, Jawa Tengah. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA