Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

GP Ansor Komit Bantu Wujudkan Kedaulatan Pangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 05 Oktober 2016, 19:14 WIB
Joko Widodo dan Amran Sulaiman/Net
rmol news logo GP Ansor komit mengawal terwujudnya program kedaulatan pangan yang digaungkan Pemerintahan Jokowi-JK. GP Ansor juga siap membantu untuk merealiasasikan target pencapaian kedaulatan pangan dalam waktu 3 tahun, utamanya padi dan jagung.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Kedaulatan pangan akan terwujud apabila konsep pembangunan pertanian harus dikembalikan sesuai dengan kodratnya," jelas Koordinator Bidang Pertanian Pimpinan Pusat GP Ansor, Akhmad Subkhan dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (5/10).

Menurutnya, arahan Presiden Jokowi di depan para kepala daerah, baru-baru ini sudah tepat. Imbauan Presiden Jokowi soal daerah harus fokus mengelola potensinya secara tuntas dari hulu sampai hilir juga diapresiasi.

"Ini maksudnya agar program pengembangan komoditas pertanian harus berdasarkan keunggulan komparatif masing-masing daerah.  Misalnya Brebes unggul dengan Bawang Merah, harus fokus dari sebelum tanam sampai pemasaran bahkan bangun industri. Jangan program bawang dipaksakan tanam di daerah lain,” tegas Subhan.

Dia menegaskan, pembangunan pertanian yang fokus dari hulu ke hilir dapat mensejahterakan petani. Soalnya, petani tidak lagi menjual  komoditas pertanian dalam bentuk produk segar akan tetapi produk olahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing di pasaran.

"Selama ini kan petani hanya menjual hasil panen dengan harga murah. Padahal harga sudah dimonopoli  pelaku usaha nakal, negara tidak berdaya bahkan tidak hadir menentukan dan menjamin harga jual. Makanya harga selalu merosok saat panen, petani selalu miskin karena menanggung rugi,” jelas Subhan.

Pemerintah, saran dia, juga tak perlu ragu unutk melibatkan elemen masyarakat yang mampu mengamankan jalannya program dan berani berhadapan dengan para korporasi atau pelaku usaha yang memiskinkan petani guna mewujudkan kedaulatan pangan. Elemen masyarakat itu merupakan kalangan pemuda yang hidup di tengah pertanian dan masih menjunjung tinggi nilai-nilai kultural pertanian dan taat beragama.

"Contohnya Pemuda Ansor yang memiliki Banser. Pemuda Ansor hidup di semua daerah pertanian dan paham mengurus pertanian, baik secara kearifan lokal maupun teknologi,” sambungnya.

Subhan menjelaskan, keterlibatan Pemuda Ansor dapat menghidupkan dan menumbuhkan semangat gotong royong di masyarakat petani dan menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada masyarakat petani yang selama ini mental dan akhlaknya rusak. "Misalnya, masih banyak petani kita yang menyalahgunakan bantuan untuk kepentingan kelompok dan pribadi. Petani pun di kampung-kampung banyak yang habiskan waktu main judi dan minum alkohol lebih-lebih usai musim panen,” paparnya.

Pemerintah tidak boleh menjadikan pemuda sebagai variabel utama untuk menambah angka penggangguran. Sebaliknya, Pemerintah dapat menggandeng pemuda sebagai garda terdepan dalam membangun pertanian yang sebenarnya.

"Apabila ini terjadi, maka Indonesia sebagai negara agraris yang pernah jaya di Kerajaan Majapahit akan menjadi negara yang  berprestasi dalam hal impor dan tinggi angka pengangguran,” demikian Subhan. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA