Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

1.070 Prajurit TNI Bantu Banjir Bandang Garut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 23 September 2016, 11:20 WIB
1.070 Prajurit TNI Bantu Banjir Bandang Garut
Foto: Puspen TNI
rmol news logo Sebanyak 1.070 prajurit TNI dari kesatuan Kostrad dan Komando Kewilayahan yang didukung dengan alat berat, telah diterjunkan dalam upaya membantu dan mencari korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat.
 
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai membuka Eksebisi Beladiri Yongmoodo Indonesia pada PON ke-XIX tahun 2016 di Lapangan Tenis Indoor Mohammad Toha Disjasad, Cimahi Bandung, Jawa Barat, kemarin.

"1.070 personel TNI saat ini sudah berada di lokasi dan telah dibekali perlengkapan berupa tujuh unit NPS, tiga unit Dump Truck, tiga unit Ambulance, satu unit Excavator, satu unit Louder, satu unit Backhoe Loader, satu unit Trailer, 10 tenda Pleton, dua tenda Lomando dan lima tenda serbaguna untuk membantu operasional penanganan banjir bandang dan perlengkapan menangani masalah pengungsian," papar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
 
Panglima TNI menjelaskan, banjir bandang itu tersebar sepanjang bantaran sungai Cimanuk, dan menggenangi Kampung Kikisik Desa Sukakarya, Kec. Tarogong Kidul, Kampung Cimacan, Kampung Leuwi Daun, Kampung Suka Padang Bawah, Desa Haurpangggung, serta Desa Paminggir Kecamatan Garut Kota.
 
"Saat ini para pengungsi sudah ditempatkan di tempat yang aman, dan sudah dikoordinasikan dengan Pemda, sekarang semuanya sudah dapat ditangani dengan baik," imbuhnya.
 
TNI, tambah Gatot, juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Basarnas, BPBD Jawa Barat, Polri, Tagana dan PMI, agar bencana tersebut dapat segera ditangani. 

"Jadi, pengungsi semuanya sudah ditempatkan dan kebutuhan mereka dengan penanggulangan bencana daerah, semuanya sudah tidak ada masalah," ucapnya.
 
Gatot menerangkan, penanganan bencana dan pemulihan kondisi di Garut ini memerlukan waktu yang tak singkat.

"Saat ini yang menjadi masalah adalah bagaimana mencari korban apabila masih ada, kemudian merehabilitasi wilayah Garut yang terkena bencana," jelasnya.[wid] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA