"Ahok menganggap banjir rob yang terjadi menjadi bukti pentingnya proyek reklamasi. Padahal justru sebaliknya, karena musibah banjir rob yang kerap melanda pesisir pantai Jakarta seharusnya proyek reklamasi dibatalkan," kata Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur, Adi Solihin, seperti dilansir dari
RMOLJakarta.Com, Rabu (10/6).
Adi menjelaskan banjir rob diakibatkan oleh gelombang pasang yang merupakan peristiwa alam yakni gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi.
Sementara saat ini kondisi ril daratan Jakarta semakin rendah akibat banyaknya gedung-gedung tinggi, ditambah faktor penggunaan air tanah yang sudah melebihi batas kewajaran.
Diprediksi para pakar, jika kondisi ini dibiarkan maka 10-20 tahun yang akan datang daratan Jakarta akan berubah menjadi lautan.
"Solusi tepat mengantisipasi kerugian yang dialami masyarakat pesisir akibat banjir rob adalah membuat tanggul di pesisir pantai dengan ketinggian minimal 3,8 meter, bukan dengan membuat lahan reklamasi yang akan digunakan untuk pembangunan lahan property mewah," kata Adi.
"Reklamasi bukan solusi, justru cenderung mengarah perusakan alam lautan. Lahan laut tidak dikurangi saja bisa meluap ketika air laut pasang, apalagi daya tampung lahan lautan dikurangi dengan reklamasi. Apalagi reklamasi untuk lahan properti yang dapat mengakibatkan semakin rendahnya daratan Jakarta," sambung mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Adi berharap Peraturan Daerah (Perda) tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah dapat menjadi acuan dalam menata program pembangunan di wilayah ibu kota. Namun begitu dia mengingatkan Ahok peka terhadap keberadaan rakyat di pesisir dengan segera membangun tanggul di pesisir pantai dengan ketinggian yang sesuai dengan hasil penelitian para ahli kelautan.
"Bukan justru meratakan perkampungan pesisir dan memperjungkan kepentingan pengusaha dengan ingin tetap membangun reklamasi," tukas dia.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: